Satu langkah
dengan Seribu Mimpi
(oleh Anwar)
Siang itu, kala banyak mahasiswa yang
berbondong-bondong memakai almamater guna menuntut dihapusnya kebijakan
presiden jokowi yang tidak pro rakyat. Kebijakan yang membuat ratusan mahasiswa
yang mendedikasikan diri dalam aksi bela rakyat 121.
sebagai mahasiswa sejati tentunya
saya memiliki keinginan untuk bergabung bersama pasukan mahasiswa itu. Tapi
ternyata disudut kota sana, saya mendapat panggilan untuk membantu teman-teman
relawan dalam mensosialisasikan #kuliahtakgentar dan tentunya beasiswa etos.
ErtS namanya, Etos Road to School, kegiatan ini merupakan kegiatan wajib setiap
tahun dalam memperkenalkan beasiswa etos kepada adik-adik SMA/SMK sederajat,
yang memiliki mimpi-mimpi dengan berkuliah, tapi tidak didukung dengan keadaan
finansial yang baik.
Suatu kebanggaan bagiku, dapat menerima
panggilan mulia tersebut. Tanpa berfikir lama, saya bersama saudara saya peris,
setelah melaksanakan shalat dhuzur menyiapkan beberapa perlengkapan dan bergegas
menuju balikpapan, beberapa kali harus berhenti dijalan hanya untuk menyegarkan
badan. Kami bahkan behenti sejenak
disalah satu masjid unik yang dimiliki oleh kabupaten terkaya di kalimantan.
Masjid ceng ho namanya, berada dijalan poros samarinda-balikpapan menjadikan
masjid yang masuk dalam teritorial daerah samboja ini seringkali dijadikan
tempat beristirahat para pengendara. Bahkan disekitar masjid ceng ho disediakan
tempat khusus bagi pengunjung yang ingin beristirahat.
......
Melihat jam yang sudah menunjukan pukul
setengah 3, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, ketika memasuki
daerah bukit soeharto, hati saya menjadi was was melihat alat petunjuk bensin
pada spidometer yang sudah sampai ketitik merah, tapi alhamdulillah rasa
was-was itu hilang ketika kami sudah sampai ditempat pengisian bensin terdekat
dengan selamat. Setelah mengisi amunisi bahan bakar kamipun melanjutkan
perjalanan menuju rumah salah satu etoser yang berasal dari balikpapan yang
juga seangkatan dengan saya. Pita, sering orang memanggilnya.
Setelah merasa cukup beristirahat, hari
yang ditunggu pun tiba, sekolah tujuan pertama kami adalah SMK6 Balikpapan, hal
yang tidak kuduga sebelumnya adalah ternyata agenda ErtS ini digabungkan dengan
agenda dari para alumni SMK tersebut, walaupunn diawal agak sedikit terkejut,
tapi satu hal yang bisa saya petik dari Rod show pertama ini adalah perlunya
penguatan yang lebih bagi adik-adik lulusan SMK agar bisa berkuliah, karena
dari ratusan siswa yang ada, tidak lebih dari 10 persen yang bisa hadir dalam
agenda yang khusus bagi siswa/i yang ingin kuliah itu saja.
...
Keesokan harinya adalah puncanya, kami dijadwalkan
road show ke 4 sekolah yang hanya punya waktu 4 jam, kekurangan SDM adalah
masalah utama, hanya empat etoser yang bisa pada saat itu, walaupun kami
sedikit terbantu dari teman-teman politeknik balikpapan yang menjadi partner
sosialisasi.
Ketika mendengar bahwa kita akan bekerjasama dengan
universitas lain dalam sosialisasi saya sangat sepakat, tetapi seiring
berjalannya waktu, saya menilai kita tidak memiliki visi dan misi yang sama. Dan
saya baru tau bahwa kerjasama yang dilakukan menyebutkan dalam penyampaian
sosialisasi berbeda materi, pihak etos mensosialisasikan #kuliahtakgentar dan
beasiswanya, sedangkan pihak sebelah menyampaikan tentang bidikmisi dan
organisasin kemahasiswaan mereka. Setelah mendengar hal ini, saya mengajak
teman-teman etoser untuk tidak melanjutkan kerjasama karena hanya akan
mempersingkat waktu sosialisasi kita karena harus berbagi dengan mereka. Jika
hanya bidikmisi kami pun bisa !..
Mulai Dari mulai bekerjasama yang tidak kurang
menguntungkan, bertemu dengan pengurus DD Kaltim, memiliki relawan seorang
dosen walaupun tidak pernah muncul hehehhe.., hingga bekelana mengeksplor
pantai benua patra. ini merupakan sebagian kecil dari suka duka ErtS zona
balikpapan yang kujalani bersama teman-teman hebat.
Alhamdulillah, tulisannya Anwar makin berkembang. Klau nulis lagi, jgn lupa EYD ya nama, kota, tempat dprhatikan. So far so good, smangat nulis ya ..
BalasHapus